Open Access
Issue
E3S Web Conf.
Volume 577, 2024
4th International Conference on Applied Sciences (ICAS 2024) “Multidisciplinary Research Collaboration for Environmental, Social, and Governance (ESG) Issues”
Article Number 02012
Number of page(s) 18
Section Social, Economies, Health, and Management Issues
DOI https://doi.org/10.1051/e3sconf/202457702012
Published online 11 October 2024
  1. Z. Pinto, “Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan (Studi Kasus di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY),” J. Wil. Dan Lingkung, 3, 3, 163–174, (2015) [Google Scholar]
  2. V. Liyubayina, “Analisis dampak reklamasi Teluk Banten terhadap kondisi lingkungan dan sosial ekonomi (Studi kasus: Kecamatan Bojonegara),” J. Planesa Planol., 9, 01, (2018) [Google Scholar]
  3. F. Yulianda, Ekowisata Perairan: suatu konsep kesesuaian dan daya dukung wisata bahari dan wisata air tawar. Bogor (ID): IPB Press, suatu konsep kesesuaian dan daya dukung wisata bahari dan wisata air tawar, (2019) [Google Scholar]
  4. G. S. N. Adnina, “Tingkat Pencemaran di Perairan Pantai Bojonegara, Teluk Banten Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia Perairan,” Skripsi, IPB University, Bogor (ID), (2022) [Google Scholar]
  5. E. C. Ronauli, “Struktur Komunitas Plankton di Perairan Pantai Bojonegara dan Sekitarnya, Teluk Banten,” Skripsi, IPB University, Bogor (ID), (2022) [Google Scholar]
  6. A. Putri, “Analisis Potensi dan Strategi Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Pantai Karangantu, Teluk Banten,” Skripsi, IPB University, Bogor (ID), (2021) [Google Scholar]
  7. M. Mukhlisi, “Potensi pengembangan ekowisata mangrove di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau (Potential Development of mangrove ecotourism in Tanjung Batu Village, Derawan Island District, Berau Regency),” J. Mns. Dan Lingkung., 24, 1, 23–30, (2017) [Google Scholar]
  8. N. Hanley and C. L. Spash, Cost–Benefit Analysis and the Environment. Cheltenham (UK): Edward Elgar Publisher, (1993) [Google Scholar]
  9. D. M. R. Sihombing, “Penilaian Ekonomi dan Prospek Pengembangan Wisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar,” Skripsi, IPB University, Bogor (ID), (2011) [Google Scholar]
  10. F. Hartati, R. Qurniati, I. G. Febryano, and D. Duryat, “Nilai ekonomi ekowisata mangrove di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur,” J. Belantara, 4, 1, 1, (2021) [CrossRef] [Google Scholar]
  11. F. Rangkuti, Analisis swot teknik membedah kasus bisnis : reorientasi konsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21, Cet. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama, (2008) [Google Scholar]
  12. C. Dianovita, N. D. Takarina, and R. A. SuE, “Jasa ekosistem lamun di Pulau Panjang, Serang, Banten,” IJEEM Indones. J. Environ. Educ. Manag., 4, 2, 2, (2019) [Google Scholar]
  13. M. H. R. Permana, B. Subhan, D. Arafat, Sulistiono, and F. Yulianda, “Coral reef health and the distribution of soft coral abundance in Banten Bay,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., 1119, 1, 012034, (2022) [CrossRef] [Google Scholar]
  14. A. Taofiqurohman, “Penilaian tingkat risiko terumbu karang akibat dampak aktivitas penangkapan ikan dan wisata bahari di Pulau Biawak, Jawa Barat,” Depik, 2, 3, (2013) [CrossRef] [Google Scholar]
  15. Y. P. Paulangan, A. Fahrudin, D. Sutrisno, and D. G. Bengen, “Keanekaragaman dan kemiripan bentuk profil terumbu berdasarkan ikan karang dan lifeform karang di Teluk Depapre Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia,” J. Ilmu Dan Teknol. Kelaut. Trop., 11, 2, 249–262, (2019) [CrossRef] [Google Scholar]
  16. A. Putra and S. Husrin, “Water quality of post contamination of marine debris in The Kuta Beach of Bali,” J. Ilmu Dan Teknol. Kelaut. Trop., 9, 1, 57–65, (2017) [CrossRef] [Google Scholar]
  17. S. Lucyanti and B. Hendrarto, “Penilaian Daya Dukung Wisata di Obyek Wisata Bumi Perkemahan Palutungan Taman Nasional Gunung Ciremai Propinsi Jawa Barat,” in Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, (2013) [Google Scholar]
  18. I. Gumilar, “Faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi willingness to pay masyarakat dalam penentuan nilai sumberdaya terumbu karang di kawasan konservasi perairan Pulau Biawak Provinsi Jawa Barat,” J. Ilmu-Ilmu Sos. Dan Hum., 21, 3, (2019) [Google Scholar]
  19. N. Sadikin, H. S. Arifin, B. Pramudya, and S. Mulatsih, “Carrying capacity to preserve biodiversity on ecotourism in Mount Rinjani National Park, Indonesia,” Biodiversitas J. Biol. Divers., 18, 3, 978–989, (2017) [CrossRef] [Google Scholar]
  20. T. S. Lestari and T. Suminar, “Pemberdayaan sebagai Upaya Peningkatan Konservasi Budaya Lokal di Desa Menari Tanon,” J. Nonform. Educ. Community Empower., 1–16, (2020) [Google Scholar]
  21. M. Adrianto, “Aplikasi Travel Cost Method pada Benda Cagar Budaya : Studi Kasus Museum Sangiran.,” Skripsi, UNS, Surakarta (2010) [Google Scholar]

Current usage metrics show cumulative count of Article Views (full-text article views including HTML views, PDF and ePub downloads, according to the available data) and Abstracts Views on Vision4Press platform.

Data correspond to usage on the plateform after 2015. The current usage metrics is available 48-96 hours after online publication and is updated daily on week days.

Initial download of the metrics may take a while.