Open Access
Issue
E3S Web Conf.
Volume 73, 2018
The 3rd International Conference on Energy, Environmental and Information System (ICENIS 2018)
Article Number 07016
Number of page(s) 5
Section Technology, Culture and Society in Waste Management
DOI https://doi.org/10.1051/e3sconf/20187307016
Published online 21 December 2018
  1. Xibao XU, Yan Tan, Shuang Chen, Gusihan Yang, & Weizhong Su. Urban Household Carbon Emission and Contributing Factors in the Yangtze River Delta, China, PLoS One 10, 4 (2015). [Google Scholar]
  2. Inoguchi, T., Newman, E., & Paoletto, G. Kota dan Lingkungan, pendekatan baru masyarakat berwawasan ekologi. Terj. dari Cities and Environment : new approaces for eco-societies. (Suryandani, R. Penerjemah). Jakarta: LP3ES (2003). [Google Scholar]
  3. Ministry of the Environment, Japan, Building a Low Carbon Society, December, 2007. https://www.env.go.jp/earth/info/pc071211/en.pdf [Google Scholar]
  4. Dewi, Q.T. Penanganan dan pengolahan sampah. Jakarta: Penebar Swadaya (2008). [Google Scholar]
  5. Sukandarrumidi. Rekayasa gambut, briket batubara dan sampah organik. Yogyakarta: Gajah Mada university Press (2009). [Google Scholar]
  6. Ananta, C.Y., Sina La., & Rika, E. Dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembangunan perumahan (sudi kasus di perumahan palaran city oleh PT. kusuma hady property). Jurnal Braja Niti 2, 11 (2013). [Google Scholar]
  7. Sahubawa, Latif. Analisis dan prediksi beban pencemaran limbah cair pabrik pengalengan ikan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 18, 1 (2011). [Google Scholar]
  8. Slamet, J.S. Kesehatan lingkungan, Hal 150–158. Yogyakarta: Gajah Mada University Press (2004). [Google Scholar]
  9. Badan Pusat Statistik. Badan perencanaan pembangunan daerah kota Bekasi. Badan Statistik Kota Bekasi (2015). [Google Scholar]
  10. Gobekasi. Banjir di komplek IKIP dan Bumi Nasio masih setinggi 1 meter lebih. http://gobekasi.pojoksatu.id/2017/04/12/banjir-di-komplek-ikip-dan-bumi-nasio-masih-setinggi-1-meter-lebih/, 30 Desember 2017, pk. 13.04 WIB (2017). [Google Scholar]
  11. Badan Pusat Statistik Kota Bekasi. Statistik daerah kota Bekasi 2014. Bekasi: CV Ratu Cemerlang (2014). [Google Scholar]
  12. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah di Kota Bekasi. Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2011 Nomor 15 Seri E. [Google Scholar]
  13. Dian, A. Hebatnya perempuan dalam pengelolaan lingkungan. http://www.mongabay.co.id/2016/04/18/hebatnya-perempuan-dalam-pengelolaan-lingkungan/, 28 November 2017, pk. 20.06 WIB (2016). [Google Scholar]
  14. Koesrimardiyati, A. Keberlanjutan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (Studi kasus peran perempuan dalam kegiatan pengelolaan sampah di RW 013 Cipinang Melayu Jakarta Timur). Tesis. Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta (2011). [Google Scholar]
  15. Puspitawati, H., Simanjuntak, M., Hayati, L. Kontribusi ekonomi dan peran ganda perempuan serta pengaruhnya terhadap kesejahteraan subjektif. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, Vol. 5, No. 1 (2012). [Google Scholar]
  16. Yayuk. Wanita dan lingkungan. Diunduh dari: http://blog.stie-mce.ac.id/yuyuk/2011/06/16/wanita-dan-lingkungan/, 20 Desember 2016, pk. 10.24 WIB (2011). [Google Scholar]
  17. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. [Google Scholar]
  18. Notoatmodjo, S. Ilmu kesehatan masyarakat prinsip-prinsip dasar, Hal 166–169. Jakarta: Rineka Cipta (2003). [Google Scholar]
  19. Damayanti, S. Sampah adalah emas: hibah pengabdian kepada masyarakat. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press, 2014). [Google Scholar]
  20. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69. [Google Scholar]
  21. Soerjani, M., Yuwono, A., & Fardiaz, D. Lingkungan Hidup: Pendidikan, Pengelolaan Lingkungan dan Kelangsungan Pembangunan. Jakarta: Institute Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan (2007). [Google Scholar]
  22. Pramono, S.A. Penghijauan sebagai salah satu sarana mewujudkan kota berwawasan lingkungan. Jurnal Teodolita. Vol. 8, No. 2 (2007). [Google Scholar]
  23. Wijayanto, W.T. Kajian ketersediaan ruang terbuka hijau di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta tahun 2009. Jurnal Bumi Indonesia. Vol. 2, No. 3 (2013). [Google Scholar]
  24. Ekaputra, Y.D., & Sudarwani, M.M. Implikasi program pengembangan kota hijau (P2KH) terhadap pemenuhan luasan ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Pandanaran. Vol.1, No. 1 (2013). [Google Scholar]
  25. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68. [Google Scholar]
  26. Surjaya, Abdullah. Kota Bekasi baru memiliki 15% Ruang Terbua Hijau. https://metro.sindonews.com/read/981842/171/kota-bekasi-baru-miliki-15-ruang-terbuka-hijau-1427400601, 3 Desember 2017, pk. 22.30 WIB (2015). [Google Scholar]

Current usage metrics show cumulative count of Article Views (full-text article views including HTML views, PDF and ePub downloads, according to the available data) and Abstracts Views on Vision4Press platform.

Data correspond to usage on the plateform after 2015. The current usage metrics is available 48-96 hours after online publication and is updated daily on week days.

Initial download of the metrics may take a while.