Open Access
Issue
E3S Web Conf.
Volume 495, 2024
2nd International Colloquium on Youth, Environment and Sustainability (ICYES 2023)
Article Number 01005
Number of page(s) 9
Section Economy, Energy, and Technology
DOI https://doi.org/10.1051/e3sconf/202449501005
Published online 23 February 2024
  1. Satria, A (2007) Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa Dalam Akses dan Kontrol Terhadap Sumber Daya Alam. Makalah disampaikan dalam seminar dan Lokakarya menuju Desa 2030 di Kampus Magister Manajemen dan Bisnis. IPB.Bogor. [Google Scholar]
  2. Lisdiyono, E (2015) The Economic Value Of Nature and the principle of local wisdom as environmental protection effort in Indonesia. Ha125-32, Proceeding - Kuala Lumpur International Business, Economics and Law Conference 7, Vol: 4. ISBN 978-967-11350-6-8. [Google Scholar]
  3. Matitaputty J.K., 2021, Orientation of Sasi Cultural Values in Maluku, E3S Web of Conferences 317, 01027. ICENIS 2021.https://doi.org/10.1051/e3sconf/202131701027 [CrossRef] [EDP Sciences] [Google Scholar]
  4. Rumengan I., Tempat-Tempat Sakral dan Penerapan Sawora dalam Masyarakat Kampung Isenebuai di Kawasan Taman Teluk Cendrawasih, Jurnal Sabda, 12(2): 146-154 (2017). [CrossRef] [Google Scholar]
  5. Matuankotta, J.K. (2005). Negeri Dalam Bingkai Masyarakat Hukum Adat Di Maluku. Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Pattimura 11(4): (2005). [Google Scholar]
  6. Alvayedo M.B., dan Erliyana A., Tinjauan Hukum Kedudukan dan Keterlibatan Kearifan Lokal Masyarakat Adat Maluku Berupa Sasi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP), 6(3): 9730-9739,(2022). [Google Scholar]
  7. Gaspersz E.J., dan Saiya H.G., Pemetaan Kearifan Lokal Budaya Sasi di Negeri Haruku dan Negeri Kailolo, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, in Proceedings of Seminar Nasional Geomatika: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional: 107-116, (2018). [Google Scholar]
  8. Novaczek I., Harkes I.H.T., Sopacua, J., & Tatuhey M.D.D, 2001, An Institutional Analysis of Sasi Laut in Maluku Indonesia, Canada: ICLARM--The World Fish Center. 327hlm. [Google Scholar]
  9. Hukubun M., 2023, Nuhu-Met sebagai Tubuh Kristus-Kosmis, Yogyakarta: PT. Kanisius. [Google Scholar]
  10. Harkes I., dan Novaczek I., 2002, Presence, Performance and Institutional Resilience of Sasi, a Traditional Management Institution in Central Maluku, Indonesia, Ocean and Coastal Management, 45(2002): 237-260. [CrossRef] [Google Scholar]
  11. Lestari E., dan Satria A., Peranan Sistem Sasi dalam Menunjang Pengelolaan Berkelanjutan pada Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat, Buletin Ilmiah “Marina” Sosek Kelautan dan Perikanan, 1(2): 67-76. [Google Scholar]
  12. Gaspersz E.J., dan Saiya H.G., 2018, Pemetaan Kearifan Lokal Budaya Sasi di Negeri Haruku dan Negeri Kailolo, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, dalam Seminar Nasional Geomatika 2018: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional. Halaman 107-116. [Google Scholar]
  13. Mantjoro E., 1996, Traditional Management of Communal-Property Resources: The Practice of The Sasi System, Ocean &Coastal Management, 32(1): 17-37. [CrossRef] [Google Scholar]
  14. Matitaputty, J.K (2018) Budaya Sasi untuk menunjang sustainable living pada masyarakat adat Saparua dan Preservasinya melalui Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Pattimura. Disertasi [Google Scholar]
  15. Matitaputty, J. K., Syamsuddin H., dan Maryani E.,2018, Contributions of Sasi to Sustainable Living of Saparua Indigenous Community, Indonesia, Advances in Social Science Education and Humanities Research, (251) in Annual Civic Education Conference (ACEC 2018). [Google Scholar]
  16. Rakuasa H., 2022, Mapping the Local Wisdom of Sasi Laut Culture in Nuwewang Village, Maluku Province, Geographica: Science and Education Journal, 4(2): 58-63. [Google Scholar]
  17. Persada N.P.R., dkk., 2018, Sasi sebagai Budaya Konservasi Sumber Daya Alam di Kepulauan Maluku, Jurnal Ilmu dan Budaya, 41(59):6869- 6900. [Google Scholar]
  18. Hallatu T.G., Palitin I.D., and Umanailo M.C.B.,2019, Culture and Religion in Sasi Tradition, in Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, Riyadh, Saudi Arabia, November 2019:984-990. [Google Scholar]
  19. Widarmanto, 2018, Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Sabda, 13(1): 18-26. [CrossRef] [Google Scholar]
  20. Kennedy P.S.J., Nomleni A., and Lina S., 2019, Pernanan Budaya Adat Sasi dalam Pengelolaan Sumber Daya Laut Berkelanjutan di Wilayah Perbatasan Maluku Barat Daya: Suatu Kajian Kualitatif, dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia. doi: 10.33510/slki.2019.103-114. [Google Scholar]
  21. Pattinama M.J.,2009, Pengentasan Kemiskinan dengan Kearifan Lokal (Studi Kasus di Pulau Buru- Maluku dan Surade-Jawa Barat), Makara Sosial Humaniora, 13(1): 1-12. [Google Scholar]
  22. Pannell S., 1997, Managing the Discourse of Resource Management: The Case of Sasi from 'Southeast' Maluku Indonesia, Oceania Publications, University of Sydney, 67(4): 289-307. [Google Scholar]
  23. Marasabessy H., 2017, Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan (Studi Kasus Kelembagaan Sasi Hutan di Desa Kailolo Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah), Jurnal Hutan Pulau- Pulau Kecil:Jurnal Ilmu-Ilmu Kehutanan dan Peertanian, 2(1): 49-69. [Google Scholar]
  24. Azuz F., and Sheyoputri A.C.A., 2017, The Role of Economic Agent and Traditional Institution on the Sustainability of Sasi Culture in Maluku, Indonesia, International Journal of Science and Research, 6(7): 1809-1812. [Google Scholar]
  25. Soselisa H, 2001, Sasi Laut di Maluku: Pemilikan Komunal dan Hak-Hak Komunitas dalam Manajemen Sumber Daya Kelautan Sumber Daya Alam dan Jaminan Sosial, ed F von Benda- Beckmann [Google Scholar]
  26. Muin A., and Rakuasa H., 2023, Sasi Laut as a Culture of Natural Resources Conservation to Overcome the Tragedy of The Commons in Maluku Province, International Journal of Multidiciplinary Approach Research and Science, 1(03): 277-287. [CrossRef] [Google Scholar]
  27. Prasetyo K.C., 2019, Mencegah “Tragedy of The Commons” di Teluk Sawai dengan Sasi pada Era Otonomi Daerah, Journal of Governance Innovation, 1(1): 13-28. [CrossRef] [Google Scholar]
  28. Satria A., Mony A., 2019, Dinamika Praktek Sasi Laut di Tengah Transformasi Ekonomi dan Politik Lokal, Jurnal Sosiologi Pedesaaan:Sodality, Agustus 2019; 143-152. [Google Scholar]
  29. Lerebulan M., Girsang W., dan Siwalette J.D., 2018, Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Kearifan Lokal (Studi Kasus Sasi di Desa Watmuri Kepulauan Tanimbar), Jurnal Agribisnis Kepulauan, 6(3):284-298. [Google Scholar]
  30. Soselisa, H.L., Wellem, R.S., Pieter S.S., dan Simona Ch. H. L., 2011, Masyarakat Pesisir di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Laporan untuk Arafura Timor Seas Ecosystem Action Programme. [Google Scholar]
  31. Elfemi N., 2013, Sasi, kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Laut (Kasus Masyarakat Suku T animbar di Desa Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat), Jurnal Pelangi, 6(1):23-30. [CrossRef] [Google Scholar]
  32. Natan Y., dkk., 2015, Species and Size composition of Sea Cucumber in Coastal Waters of UN Bay, Southeast Maluku, Indonesia, International Journal of Fisheries and Aquatic Studies, 3(1): 251256. [Google Scholar]
  33. Lelloltery H., dkk., 2018, Pengembangan Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat dan Peran Stakeholder Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam di Taman Wisata Alam Laut Pulau Marsegu Kabupaten Seram Bagian Barat Propinsi Maluku, Jurnal Hutan Tropis, 6 (3): 302-314. [Google Scholar]
  34. Warwarin C.Y., Cangara H., dan Muhadar, 2017, Makna Komunikasi Simbolik Hukum Adat Sasi Dalam Pelestarian Alam Laut di Kabupaten Maluku Tenggara, Jurnal Komunikasi KAREBA, 6(1): 1-19. [Google Scholar]
  35. Timisela N.R., dkk., 2017, Pengelolaan Sumber Daya Laut Berbasis Kearifan Lokal di Kawasan Konservasi Pulau Kei Kabupaten Maluku Tenggara, Coastal and Ocean Journal, 1(2): 113126. [Google Scholar]
  36. Boli P., Yulianda F., Damar A., Soedharma D., and Kingseng R., 2014, Benefits of Sasi for Conservation of Marine Resources in Raja Amat, Papua, Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 20(2): 131-139. [CrossRef] [Google Scholar]
  37. Tehupeiory A., 2021, Sasi-Based Protection Forest Strategy in Maluku (Ambon), International Journal of Research-GRANTHAALAYAH, 9(3): 221-228. [CrossRef] [Google Scholar]
  38. Almuhdhar M.H.I., et.al., 2019, Local Wisdom- Based Conservation Ethics of Tabaru Traditional Community on Halmahera island, Indonesia, International Journal of Conservation Science, 10(3): 533-542. [Google Scholar]
  39. X. Xiuping, E. Kissya and Y. Yanes, Indigenous Knowledge and Customary Law in Natural Resource Management: Experiences in Yunnan, China and Haruku, Indonesia. Thailand: Asia Indigenous Peoples Pact (AIPP) Foundation, 2010. [Google Scholar]
  40. Abdoellah O.S., 2017, Ekologi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. [Google Scholar]
  41. Effendie H., 2016, Ekonomi Lingkungan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN. [Google Scholar]
  42. Sjafei, N.D.M., 2016, Jasa Ekosistem Pesisir, Oseana, XLI (4): 250-40. [Google Scholar]
  43. Millennium Ecosystem Assessment. (2005). Ecosystems and Human Well-being: Synthesis. Washington, DC. [Google Scholar]
  44. Riqqi A., Hendaryanto, Safitri S., Mashita N., Sulistyawati, E., Norvyani D.A., Afriyanie D., 2018, Pemetaan Jasa Ekosistem dalam Seminar Nasional Geomatika, Februari 2019. DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.962 [Google Scholar]
  45. Muttaqin M.Z.,et.al., 2019, Developing community-based forest ecosystem service management to reduce emissions from deforestation and forest degradation, Forest Policy and Economics, 108(2019): 1-9. [Google Scholar]
  46. Nurdin B.V., 2013, Local Knowledge of Lampung People in Tulang Bawang: An Ethnoecological and Ethnotechnological Study for utilization and Conservation of Rivers, Procedia Social and Behavioral Sciences: 91(2013): 113-119. [CrossRef] [Google Scholar]
  47. Retnowati A., Anantasari E., Marfai M.A., and Dittmann A., 2014, Environmental Ethics in Local Knowledge Responding to Climate Change: An Understanding of Seasonal Traditional Calendar PranotoMongso and Its Phenology in Karst Area of GunungKidul, Yogyakarta, Indonesia, Procedia Environmental Sciences, 20(2014): 785-794. [CrossRef] [Google Scholar]
  48. Hidayati, D., 2016, Memudarnya Nilai Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air, JurnalKependudukan Indonesia, 11(1): 39-48. [Google Scholar]
  49. Alanindra, S. 2012. Analisis Vegetasi Pohon di Daerah Tangkapan Air Mata Air Cokro dan Umbul Nila Kabupaten Klaten, Serta Mudal dan Wonosadi Kabupaten Gunungkidul. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. [Google Scholar]
  50. Aulia, T.O.S; A.H., Dharmawan. 2010. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Air di Kampung Kuta. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. 4 (3): 345-355. [Google Scholar]
  51. Norsidi, 2016, Pelestarian Daerah Aliran Sungai Berbasais Kearifan Lokal Lubuk Larangan Desa Lubuk Beringin Kecamatan Bathin III Ullu, Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 3(2): 274-285. [Google Scholar]
  52. Weningtyas, A., dan Widuri E., 2022, Pengelolaan Sumber Daya Air Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Modal Untuk Pembangunan Berkelanjutan, Volksgeist:Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, V(1): 129-144. [CrossRef] [Google Scholar]
  53. Lubis, M.R., Kaskoyo, H., Yuwono, S.B., Wulandari C., 2018, Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Mata Air di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Jurnal Hutan Tropis, 6(1): 9097. [CrossRef] [Google Scholar]
  54. Niman, E.M., Tapung, M.M., Ntelok, Z.R.E., dan Darong, H.C., 2023, Kearifan Lokal dan Upaya Pelestarian Lingkungan Air: Studi Etnografi Masyarakat Adat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, Paradigma Jurnal Kajian Budaya, 13 (1): 1-16. [CrossRef] [Google Scholar]

Current usage metrics show cumulative count of Article Views (full-text article views including HTML views, PDF and ePub downloads, according to the available data) and Abstracts Views on Vision4Press platform.

Data correspond to usage on the plateform after 2015. The current usage metrics is available 48-96 hours after online publication and is updated daily on week days.

Initial download of the metrics may take a while.